Museum Nasional tak luput dari banjir. /Foto: Dok. BNPB |
Ketika akhirnya banjir melanda,
itulah saatnya para petugas dan relawan beraksi. Mereka segera menyiapkan
logistik bagi warga yang kebanjiran, baik berupa kebutuhan sanitasi, bahan
makanan, maupun makanan siap santap – nasi bungkus hasil olahan dapur umum. Mereka
yang bertugas di lokasi banjir, berkeliling berbasah-basahan, mengevakuasi
korban banjir ke tempat pengungsian, berpatroli dengan perahu karet di tengah
kegelapan malam saat listrik dipadamkan. Semua melakukan tugas dengan
mengabaikan kepentingan dirinya sendiri dan tanpa pamrih. Kehujanan, basah,
kedinginan, dan menempuh bahaya adalah bagian dari apa yang harus mereka hadapi
di lapangan. Semuanya segera terasa manis setelah tugas tuntas dilaksanakan.
Dapur umum. /Foto: Dok. BNPB |
Berikut ini adalah rincian kegiatan penanganan
korban banjir di Pos Lapangan Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, pada hari
ini, Selasa, 10 Februari 2015. Personil yang
bertugas di posko ada 14 orang, yaitu terdiri atas 5 orang dari BNPB, 4 orang
dari SRC, 3 orang dari Menwa, dan 2 orang dari Senkom.
Korban banjir dari Kelurahan
Penjaringan yang mengungsi ada 2.063 orang. Mereka tersebar di 7 lokasi
pengungsian, yaitu: Di Rusun Muara Baru sebanyak 1.500 orang; di Kantor
Kelurahan Penjaringan sebanyak 168 orang; di Pos Polisi Pluit sebanyak 84
orang; di Kantor RW. 07 sebanyak 7 orang; di Sekolah SD 012 sebanyak 104 orang;
di Masjid Nurul Ihwan sebanyak 150 orang; dan di Rumah Yatim RW. 17 sebanyak 50
orang.
Pengungsi di mushola. /Foto: Dok. BNPB |
Beruntung sekali, seperti telah
diprediksikan oleh BMKG, cuaca di lokasi banjir ini cerah sejak pagi hingga
sore, sehingga tugas-tugas di lapangan dapat dilaksanakan dengan mudah dan
tanpa kendala yang berarti. Secara umum, ketinggian banjir telah surut. Hasil
pendataan tercatat, permukaan banjir di RW 17 setinggi betis orang dewasa, di
RW 01, 02, dan 03 setinggi 10 cm, di RW 12 setinggi mata kaki, di RW 07 dan 08
setinggi 20 cm.
Pengungsi di Kantor Kelurahan. /Foto: Dok. BNPB |
Ketinggian muka air di Pintu Air Muara
Baru 100 cm dengan status Normal. Pompa di Pintu Air Muara Baru diaktifkan 10
mesin, dan dibantu 4 unit mobil Damkar, untuk memompa air ke laut yang
permukaannya sedang rendah. Pemanfaatan 4 unit mobil Pemadam Kebakaran itu, dalam
membuang air ke laut, atas arahan Wakil Gubernur DKI Jakarta, agar upaya pembuangan
air ke laut jadi lebih cepat. Wakil camat dan kepala kelurahan memantau upaya
ini hingga pukul 19.32 WIB.
Evakuasi menggunakan ban. /Foto: Dok. BNPB |
Sementara di mobil dapur umum pekerjaan
besar terus dilakukan, guna menyukupi kebutuhan para pengungsi akan makanan. Hingga
pukul 19.27 WIB, mobil dapur umum itu telah menyiapkan nasi bungkus sebanyak
760 bungkus. Dan pekerjaan menyiapkan makanan itu akan terus dilanjutkan hingga
pukul 22.00 WIB, sesuai arahan Lurah Penjaringan.
Mengevakuasi lemari es. /Foto: Dok. BNPB |
Karena ketinggian banjir sudah
relatif rendah, kehidupan warga pun mulai kembali normal. Family kit juga sudah
didistribusikan pihak kelurahan untuk 4 pos pengungsian. Stok logistik telah
digunakan untuk mendukung pengadaan nasi bungkus. Dan apabila cuaca semakin
membaik, banjir pun telah surut sama sekali, diharapkan besok pagi para
pengungsi sudah dapat kembali ke rumahnya masing-masing.
Sumber: Sutopo Purwo Nugroho, Kepala
Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar