Liburan
sekolah adalah waktunya para orang muda, baik pelajar, mahasiswa,
maupun yang sudah bekerja, pergi berlibur. Dan salah satu tujuan mereka
ialah gunung – mendaki gunung. Itu sebabnya TNOL tak begitu heran ketika
naik kereta api menuju Jawa Tengah, pekan silam, sebagian besar
penumpang kereta adalah anak muda yang menggendong carrier, yang
ukurannya setengah badan mereka – bahkan ada yang lebih. Dan jangan
ditanya beratnya.
Minggu, 17 Mei 2015
Sabtu, 16 Mei 2015
Gempa di Bengkulu, Banjir Bandang di Minahasa
Hari
ini, Sabtu, 16 Mei 2015, dua kabar bencana datang dari Badan Nasional
Penanggulangan Bencana. Yang pertama, pada pukul 03:26:55 WIB, terjadi
gempa dengan tensitas 6,1 SR di Bengkulu Utara. Lokasi pusat gempa
berada pada 2.79 LS, 101.99 BT, yaitu 50 km Timur Laut Bengkulu Utara,
51 km Barat Laut Lebong – Bengkulu, 63 km Tenggara Muko-Muko – Bengkulu,
115 km Barat Laut Bengkulu – Bengkulu, 655 km Jakarta – Indonesia, pada
kedalaman 165 km, dan berada di daratan – pada jalur sesar Sumatera,
sehingga tidak berpotensi tsunami.
Senin, 11 Mei 2015
Mestinya Tak Perlu Ada Korban dalam Longsor di Pangalengan
Kejadian
longsor seringkali jarang menjadi pembelajaran di masa berikutnya. Saat
terjadi bencana, semua sibuk. Namun selesai tanggap darurat, semuanya
lupa untuk memperbaiki agar longsor tidak berulang kembali. Akhirnya,
longsor menjadi bencana yang paling mematikan selama tahun 2014-2015.
Tahun 2014, ada 600 kejadian longsor dengan korban jiwa 372 orang tewas.
Pada tahun 2015 hingga Minggu, 10 Mei 2015, telah terjadi 251 longsor
dengan korban jiwa 74 orang tewas.
Kamis, 07 Mei 2015
800 Personil Cari Korban yang Terkubur Material Longsor Setebal 4 meter
Memasuki
hari ketiga, evakuasi korban longsor di Kampung Cibitung RT. 01/15,
Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa
Barat, masih terus dilakukan. Hingga saat ini, Kamis, 7 Mei 2015, sudah
5 korban meninggal yang ditemukan. Siang tadi, pukul 10.30 WIB korban
meninggal ke-5 ditemukan, yaitu atas nama Nurul,
perempuan, berusia 11 tahun. Korban yang masih belum ditemukan diduga
ada 4 orang lagi. Beberapa orang yang sebelumnya diduga tertimbun
longsor, ternyata sedang berada di luar desa dan dalam keadaan selamat.
Rabu, 06 Mei 2015
Longsor di Pangalengan Tewaskan 4 Orang dan 9 Terkubur
Bencana
tanah longsor kini sudah termasuk sebagai bencana yang sudah bisa
diketahui gejalanya. Namun demikian, kapan saat terjadinya, tetap belum
bisa dipastikan. Oleh karena itu, apabila warga tidak mematuhi anjuran
atau peringatan dari Tim Gerakan Tanah, yang memeriksa kondisi tebing
yang dicurigai akan longsor, maka jatuhnya korban tidak bisa
dihindarkan, mengingat kejadian longsor sangat cepat, kuat, dan
menerjang tanpa ampun. Itu sebabnya kejadian tanah longsor selalu
menelan korban cukup banyak, dengan kerusakan yang sangat parah.
Selasa, 05 Mei 2015
Operasi Kemanusiaan Indonesia di Nepal Diperpanjang
Pemerintah Nepal secara lisan telah menyatakan agar operasi kemanusiaan Tim Indonesia Peduli Nepal diperpanjang hingga 3 bulan ke depan. Tim Medis Indonesia telah memperoleh izin beroperasi di Rumah Sakit Kanthipur, dan mendirikan rumah sakit lapangan di Distrik Satunggal. Kedua daerah ini termasuk daerah terparah terkena gempa.
Minggu, 03 Mei 2015
6 WNI di Nepal Belum Dapat Dihubungi
Pencarian
Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Nepal masih dilakukan oleh
Tim Indonesia Peduli Nepal hingga hari ini. Berdasarkan laporan dari
lapangan, sampai dengan hari Sabtu, 2 Mei 2015, pukul 22.00 WIB,
tercatat masih ada 6 WNI yang masih belum dapat dihubungi, sedangkan 91
WNI sudah dapat dihubungi, semua dalam kondisi relatif baik.
Sabtu, 02 Mei 2015
Tim Indonesia Langsung Bergabung dengan Tim Internasional di Nepal
Pesawat
A330 Garuda Indonesia yang membawa 33 personil dan 30,7 ton bantuan
kemanusiaan tahap kedua dari Indonesia untuk korban gempa Nepal telah
tiba di Kathmandu pada Sabtu (2/5) pukul 02.00 waktu setempat.
Minggu, 26 April 2015
Bencana Hidrometeorologi Masih Terus Terjadi
Adanya
sirkulasi siklonik persisten di Samudera Hindia sebelah selatan Jawa
Timur menyebabkan adanya konvergensi. BMKG menyatakan, terjadinya
perlambatan kecepatan angin memanjang di Perairan Utara Aceh, Samudera
Hindia Barat Daya Sumatera, Laut Jawa bagian Utara, Laut Halmahera
bagian Barat menyebabkan pertumbuhan awan hujan hampir merata di
sebagian besar wilayah Indonesia.
Kamis, 23 April 2015
Banjir di Jogja dan Solo, Ribuan Rumah Terendam
Hujan
deras yang berlangsung lebih dari 4 jam pada hari Rabu, 22 April 2015,
di sekitar sisi timur dan selatan Gunung Merapi, telah menyebabkan
meluapnya sungai-sungai. Kali Pepe, anak Sungai Bengawan Solo, meluap,
sehingga menimbulkan banjir di daerah Boyolali, Sukoharjo, dan Kota
Solo. Sedangkan di sisi selatan, 3 sungai yang meluap sekaligus ialah
Kali Code, Kali Gajah Wong, dan Kali Winongo, sehingga menyebabkan
banjir di wilayah Yogyakarta. Banjir terjadi pada hari Rabu petang,
pukul 19.00 WIB. Hingga tadi pagi, banjir masih menggenangi beberapa
wilayah.
Rabu, 15 April 2015
Awas, Banjir Bandang dan Tanah Longsor!
Musim
pancaroba masih terus menebar bencana di seantero nusantara. Angin
puting beliung, banjir dan banjir bandang, serta tanah longsor terjadi
di mana-mana. Bahkan pada awal bulan ini, Bandung sempat dikepung oleh
bencana banjir dan tanah longsor. Semua itu harusnya menjadi peringatan
keras yang nyata bagi kita semua agar siaga bencana di setiap saat.
Karena bencana bisa terjadi kapan saja, di mana saja, dan sangat mungkin
menimpa siapa saja. Tidak pilih-pilih, tak mengenal belas kasihan. Oleh
karena itu, kitalah yang harus selalu mawas diri, waspada, bersiaga
terhadap terjadinya bencana.
Jumat, 03 April 2015
Gunung Sinabung Kembali Bergejolak
Aktivitas
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo terus meningkat. Berdasarkan laporan
Pos Pengamatan Gunung Sinabung PVMBG, sejak Rabu, 1 April 2015, terukur
tremor menerus, 146 kali gempa guguran dengan amplitudo maksimum 5-120
mm, dan beberapa teramati luncuran awan panas sejauh 3,5 km ke Selatan
dengan tinggi kolom 2 km. Pada malam hari teramati guguran lava pijar.
Kemarin juga terjadi banjir lahar dingin di beberapa tempat sehingga
merusak jalan. Pada Kamis, 2 April 2015, terukur 118 kali gempa guguran
dengan amplitudo maksimum 5-113 mm, tremor terus-menerus, dan terjadi 22
kali awan panas guguran dengan puncak sejauh 4 km ke Selatan dan 1 km
ke Tenggara, tinggi abu vulkanik 2 km. Dari pukul 18.06 - 21.09 WIB
terjadi 18 kali awan panas guguran. Visual tertutup kabut dan angin
Timur-Tenggara. Status tetap Siaga (level III).
Senin, 30 Maret 2015
Longsor di Sukabumi Renggut 12 Nyawa
Musim
pancaroba – peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau – makin
nyata menampakkan eksistensinya dalam memicu bencana. Angin puting
beliung, hujan ekstrim, dan tanah longsor. Dan harus dicatat, bahwa
Angin Puting Beliung dan Tanah Longsor adalah dua macam bencana yang
cukup banyak menelan korban jiwa. Namun begitu, dua jenis bencana ini
bisa diprediksi datangnya. Pemerintah melalui Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) telah banyak mengimbau, dan
menyosialisasikan tanda-tanda dari kedua jenis bencana ini, agar
diwaspadai oleh masyarakat, dan mengambil tindakan preventif agar
terhindar atau tak menjadi korban. Sebab, bencana bisa terjadi kapan
saja, di mana saja, dan menimpa siapa saja – yang tidak siaga
terhadapnya. Oleh karena itu, imbauan agar masyarakat selalu waspada dan
siaga terhadap bencana, adalah salah satu upaya untuk menjaga
keselamatan masyarakat serta mengurangi jumlah korban.
Kamis, 26 Maret 2015
Bencana itu begitu dekat dengan kita....
Setiap
orang pasti amat mendambakan situasi yang aman dan nyaman, yang
memungkinkannya hidup dengan tenang. Namun benarkah hal itu bisa
diperoleh? Nyatanya tidak. Sebab ternyata, orang yang merasa dirinya
selalu aman, sehingga merasa nyaman, pada akhirnya akan terlena dan
lupa, sehingga tak menyadari ketika bencana datang kepadanya. Dan
bencana itu, datang dalam berbagai bentuk. Bukan hanya bencana yang
disebabkan oleh alam, tapi juga oleh manusia, dan bahkan juga dirinya
sendiri. Oleh karena itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
selalu mengingatkan agar masyarakat senantiasa waspada, serta siaga
menghadapi setiap bencana yang bisa terjadi kapan saja. Dan TNOL, selaku
pewarta, berupaya selalu menyampaikan setiap kabar bencana, agar
masyarakat mengetahui dan menjadi ingat bahwa bencana dapat menimpa
setiap waktu, kepada siapa saja.
Kamis, 19 Maret 2015
Halmahera Kembali Digoyang Gempa
Masyarakat
Halmahera Barat kemarin dikejutkan oleh gempa berkekuatan 6,2 SR, yang
terjadi pada pagi hari. Gempa yang terasa kuat di Halmahera Barat itu,
bersumber pada kedalaman 10 km, di dasar laut, dan terjadinya pada pukul
05.12 WIB. Pusat gempa berada pada 115 km Barat Laut Halmahera Barat,
Maluku Utara. Gempa tidak memicu potensi tsunami. Selama 5 detik, gempa
dirasakan kuat di Halmahera Barat. Masyarakat di Kota Ternate juga
merasakan guncangan cukup kuat selama 3-5 detik. Bahkan di Kota Manado,
masyarakat juga merasakan gempa tersebut. Namun tidak ada kepanikan,
karena masyarakat di kawasan ini sudah sering mengalami gempa. Sebagian
masyarakat merespon dengan lari keluar dari rumah.
Selasa, 17 Maret 2015
Banjir Indramayu Rendam Ribuan Rumah
Jebolnya
tanggul Sungai Cimanuk di Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, dan
Desa Tulungagung, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Jawa
Barat, yang terjadi pada pada hari Senin, 16 Maret 2015, pukul 03.00
WIB, telah menyebab banjir meluas di 7 kecamatan di Indramayu, yaitu di
Kecamatan Jatibarang, Kertasemaya, Bangodua, Lohbener, Sindang,
Tukdana, dan Pasekan.
Senin, 16 Maret 2015
Tanggul Cimanuk Jebol, Indramayu Dilanda Banjir
Banjir
akibat jebolnya tanggul Sungai Cimanuk di Kabupaten Indramayu, Provinsi
Jawa Barat, mulai berangsur surut. Jika sebelumnya tinggi banjir
mencapai 50-300 cm, saat ini 30-150 cm. Banjir yang disebabkan oleh
jebolnya tanggul Sungai Cimanuk, di Desa Pilangsari, Kecamatan
Jatibarang, dan Desa Tulungagung, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten
Indramayu, tersebut, terjadi pada hari Senin, 16 Maret 2015, pada pukul
03.00 WIB, dini hari.
Empat kecamatan terdampak langsung banjir itu, yakni:
Empat kecamatan terdampak langsung banjir itu, yakni:
Sabtu, 07 Maret 2015
Letusan Gunung Soputan Setinggi 4,5 Km
Untuk
kesekian kalinya, Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Tenggara,
Sulawesi Utara, meletus. Letusan terjadi kemarin sore, Sabtu, 7 Maret
2015, pukul 17.09 WITA. PVMBG Badan Geologi telah melaporkan kepada
Posko BNPB, tinggi letusan mencapai 4.500 meter, condong mengarah ke
bagian Tenggara. Awan panas ke arah Barat dengan jarak luncur lebih
kurang 2.500 meter.
Senin, 02 Maret 2015
Gempa 7,1 SR di Flores Timur
Sebuah
gempa yang berasal dari zona sesar aktif yang berada di sebelah utara
Pulau Flores itu, berada 104 km Barat Laut Flores Timur, atau 129 km
Rimur Laut Sikka, Nusa Tenggara Timur, pada kedalaman 572 km. Masyarakat
di Kabupaten Flores Timur, Kota Mataram, dan sebagian Pulau Bali,
merasakan guncangan gempa tersebut, namun lemah. Hanya di Sikka dan
Kupang, guncangan gempa itu terasa sedang. Guncangan gempa yang
sesungguh memiliki intensitas cukup besar itu, dirasakan lemah, karena
pusat gempanya berada di laut dan jauh di kedalaman 572 km. Dan karena
itu juga tak berpotensi tsunami.
Rabu, 25 Februari 2015
Siapa Bilang Kalimantan Aman dari Gempa?
Intinya,
bencana alam bisa terjadi di mana pun. Bahkan di Kalimantan, yang
selama ini dianggap aman dari gempa, bisa terjadi gempa. Oleh karena
itu, BNPB mengingatkan bahwa poin pentingnya bukanlah gempanya,
melainkan bangunan yang harus dipersiapkan untuk bisa bertahan apabila
terjadi gempa. Sedia payung sebelum hujan, itu peribahasanya. Sebab
gempa bisa terjadi dengan sebab yang selama ini umum kita ketahui,
seperti akibat pergeseran lempeng, atau tubrukan lempeng, atau gempa
tektonik karena aktivitas gunung api. Karena ternyata, ada juga gempa
yang disebabkan oleh gempa intraplate, yaitu gempa yang terjadi di dalam
lempeng itu sendiri. Jadi, supaya kita tidak terlena dengan rasa aman
yang semu, ada baiknya kita simak penjelasan dari BNPB ini, agar kita
selalu siaga terhadap bencana yang selalu mungkin terjadi.
Senin, 23 Februari 2015
Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau
Kebakaran
hutan dan lahan (karhutla) di Riau selalu berulang setiap tahun.
Berdasarkan data hotspot tahun 2006 hingga 2014, pola karhutla di Riau
terjadi dua periode dalam setahun yaitu antara Februari-April dan
Juni-Oktober. Modus dan motif karhutla sudah diketahui. Begitu pula
berbagai peraturan pencegahan karhutla sudah banyak. Namun selalu saja
berulang.Untuk mengantisipasi karhutla pada tahun 2015, maka siaga
darurat pencegahan dan penanganan karhutla di Riau telah ditetapkan.
Rabu, 18 Februari 2015
Belajar Pada Ketangguhan Masyarakat Kelud
Rabu, 11 Februari 2015
Penanganan Banjir di Penjaringan
Museum Nasional tak luput dari banjir. /Foto: Dok. BNPB |
Ketika akhirnya banjir melanda,
itulah saatnya para petugas dan relawan beraksi. Mereka segera menyiapkan
logistik bagi warga yang kebanjiran, baik berupa kebutuhan sanitasi, bahan
makanan, maupun makanan siap santap – nasi bungkus hasil olahan dapur umum. Mereka
yang bertugas di lokasi banjir, berkeliling berbasah-basahan, mengevakuasi
korban banjir ke tempat pengungsian, berpatroli dengan perahu karet di tengah
kegelapan malam saat listrik dipadamkan. Semua melakukan tugas dengan
mengabaikan kepentingan dirinya sendiri dan tanpa pamrih. Kehujanan, basah,
kedinginan, dan menempuh bahaya adalah bagian dari apa yang harus mereka hadapi
di lapangan. Semuanya segera terasa manis setelah tugas tuntas dilaksanakan.
Selasa, 10 Februari 2015
Jakarta Banjir, Tapi Belum Darurat Banjir
Transportasi buat yang berangkat sekolah. /Foto: Dok. BNPB |
Senin, 09 Februari 2015
Jakarta Dikepung 93 Titik Banjir
Evakuasi warga di RW. 4, Kelurahan Sunter. Banjir makin naik. /Foto: Dok. BNPB |
Banjir Jakarta Hanya Tinggal Menunggu Waktu
Jl. Gunung Sahari pun terendam banjir. /Foto: Dok. BNPB |
Siaga Banjir Jakarta, Hujan Meluas Sampai ke Puncak
Air mancur bunderan BI, dekat Patung Kuda, tergenang banjir pada pukul 11.57 WIB. Waspada banjir berpotensi meningkat. /Foto: Dok. BNPB |
Awas Banjir di Jalanan Jakarta
Foto: Thamrin Mahesarani |
Sabtu, 07 Februari 2015
Ancaman Musim Hujan Tak Hanya Banjir, Tapi Juga Petir
Foto: truthbeforedishonor.wordpress.com |
Sabtu, 31 Januari 2015
Longsor di Bali, Banjir di Bima
Foto: sindonews.com |
Hujan
deras yang terjadi di penutup bulan Januari ini telah menyebabkan
terjadinya tanah longsor di Bali dan banjir di Bima. Hal itu merupakan
peringatan, sekali lagi, kepada kita bahwa periode Januari hingga
Februari adalah waktu yang penuh dengan kerawanan akan bencana,
khususnya yang berkaitan dengan musim penghujan. Karena itulah BNPB
terus mengingatkan dan mengingatkan, agar masyarakat selalu waspada dan
siaga terhadap bencana yang bisa terjadi kapan saja.
Senin, 26 Januari 2015
Banjir Bandang di Sumbar Rusakkan 657 Rumah
Foto: yayasandareliman.blogspot.com |
Jumat, 23 Januari 2015
Jakarta Banjir di 36 Kawasan
Bantuan untuk korban banjir. /Foto: Thamrin Mahesarani |
Kamis, 22 Januari 2015
Ayo, Selalu Waspada dan Siaga Terhadap Bencana
Banjir Ciliwung. /Foto: Thamrin Mahesarani |
Jumat, 16 Januari 2015
Donggala Digoyang Gempa 5,2 Skala Richter
Foto: lintas.me |
Rabu, 14 Januari 2015
Jakarta Bersiap Menyambut Bencana Banjir
Terobos Banjir (Astra Bonardo) Juara 1 Lomba Kreativias Kategori Fotografi |
Langganan:
Postingan (Atom)