Selasa, 05 Mei 2015

Operasi Kemanusiaan Indonesia di Nepal Diperpanjang

Foto: Dok. BNPB di NepalPemerintah Nepal secara lisan telah menyatakan agar operasi kemanusiaan Tim Indonesia Peduli Nepal diperpanjang hingga 3 bulan ke depan. Tim Medis Indonesia telah memperoleh izin beroperasi di Rumah Sakit Kanthipur, dan mendirikan rumah sakit lapangan di Distrik Satunggal. Kedua daerah ini termasuk daerah terparah terkena gempa.

Sebanyak 10 dokter dari Indonesia, ahli  anastesi, ortopedi, umum, dan perawat telah bergabung dengan tim medis negara lain, serta melakukan penanganan korban di Rumah Sakit Kanthipur. Pada hari Minggu, 3 Mei 2015, tim medis menerima 10 pasien yang terdiri atas 8 dewasa, yaitu 4 laki-laki, 4 wanita, juga 1 anak laki-laki usia 4,5 tahun dan 1 orang pasien untuk  operasi sendi siku.

Foto: Dok. BNPB di Nepal
Foto: Dok. BNPB di Nepal
Saat ini, tenda Rumah Sakit Lapangan di Satunggal masih didirikan oleh tim. Rumah sakit ini diperlukan, karena daerah Satunggal mengalami kerusakan parah. Dampak gempa telah menyebabkan 228 rumah rusak berat, 157 rusak sedang, dan 148 rusak ringan. Sebanyak 20 jiwa meninggal, 200 terluka berat, 70 cedera ringan, 35 fraktur patah tulang, dan kasus depresi meningkat.

Kebutuhan mendesak adalah kesehatan primer dan pelayanan pasca operasi, psikososial, obat-obatan, dokter ahli, dan pendirian shelter. Sementara itu, bantuan Indonesia untuk tahap ketiga, sebesar 14 ton, telah tiba di Kathmandu pada hari Senin, 4 Mei 2015, dini hari, dengan pesawat kargo Cardiq Air. Bantuan tersebut berupa tenda posko, tenda pengungsi, makanan lauk pauk 2.000 paket, tambahan gizi 3.000 paket, solar cell 16 unit, velbed 120 unit, selimut 1.000 lembar, dan sarung 1.100 lembar. Bantuan ini berasal dari BNPB, K/L, dan NGO.

Sementara itu, misi pencarian WNI dan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa Nepal lainnya, masih terus dilakukan hingga saat ini. 6 WNI yang masih belum dapat dihubungi, yaitu WNI Menetap - Parsiah Majudi, dan 5 orang WNI Pengunjung - Alma Parahita, Kadek Andana, Jeroen Hehuwat, Dewi Pancaringtyas Asih, serta Meliana Tamo Ina. Tim Perlindungan WNI, dibantu Taruna Hiking Club, telah melakukan pencarian  di daerah Langtang.

Sumber: Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar