
Sebanyak 10 dokter dari Indonesia, ahli anastesi, ortopedi, umum, dan perawat telah bergabung dengan tim medis negara lain, serta melakukan penanganan korban di Rumah Sakit Kanthipur. Pada hari Minggu, 3 Mei 2015, tim medis menerima 10 pasien yang terdiri atas 8 dewasa, yaitu 4 laki-laki, 4 wanita, juga 1 anak laki-laki usia 4,5 tahun dan 1 orang pasien untuk operasi sendi siku.
![]() |
![]() |
Kebutuhan mendesak adalah kesehatan primer dan pelayanan pasca operasi, psikososial, obat-obatan, dokter ahli, dan pendirian shelter. Sementara itu, bantuan Indonesia untuk tahap ketiga, sebesar 14 ton, telah tiba di Kathmandu pada hari Senin, 4 Mei 2015, dini hari, dengan pesawat kargo Cardiq Air. Bantuan tersebut berupa tenda posko, tenda pengungsi, makanan lauk pauk 2.000 paket, tambahan gizi 3.000 paket, solar cell 16 unit, velbed 120 unit, selimut 1.000 lembar, dan sarung 1.100 lembar. Bantuan ini berasal dari BNPB, K/L, dan NGO.
Sementara itu, misi pencarian WNI dan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa Nepal lainnya, masih terus dilakukan hingga saat ini. 6 WNI yang masih belum dapat dihubungi, yaitu WNI Menetap - Parsiah Majudi, dan 5 orang WNI Pengunjung - Alma Parahita, Kadek Andana, Jeroen Hehuwat, Dewi Pancaringtyas Asih, serta Meliana Tamo Ina. Tim Perlindungan WNI, dibantu Taruna Hiking Club, telah melakukan pencarian di daerah Langtang.
Sumber: Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar