|
Asap tebal dan abu vulkanik masih keluar dari Gunung Gamalama. /Foto: Dok. BNPB |
Gunung
Gamalama di Ternate, Provinsi Maluku Utara, yang erupsi pada Kamis
malam, 18 Desember 2014, pukul 22.41 WIT, memakan korban 13 orang
pencinta alam yang sedang mendakinya sejak Rabu, 17 Desember 2014. Namun
semua korban hanya mengalami luka-luka saja. Ada 7 orang yang luka
berat dan masuk rumah sakit.
Mereka semua sebenarnya bukan korban
langsung dari erupsi Gunung Gamalama. Mereka terluka karena terjatuh
saat berlari menyelamatkan diri sewaktu terjadi erupsi, pada sekitar
pukul 23.00 WIT. Menurut laporan terakhir, tim gabungan dari Tim Reaksi
Cepat BPBD Provinsi Maluku Utara, BPBD Kota Ternate, TNI, Polri,
Basarnas dan masyarakat, berhasil menyelamatkan 11 orang pendaki tak
lama setelah kejadian, dan 5 orang di antaranya langsung masuk rumah
sakit. Tim SAR kemudian berhasil menemukan yang 2 orang lagi. Mereka
berada di puncak dalam keadaan hidup, namun mengalami cedera tulang.
|
BPBD Kota Ternate membagikan masker kepada masyarakat. /Foto: Dok. BNPB |
Laporan
dari PVMBG Badan Geologi, Gunung Gamalama pada hari Kamis, 18 Desember
2014, pada pukul 22.41, telah meletus. Tinggi lontaran asap letusan
mencapai 2.000 meter dan condong ke Timur. Beberapa jam sebelumnya,
memang telah terjadi peningkatan kegempaan, yaitu sejak pukul 17.30 WIT.
Pada pukul 22.09 WIT kegempaan meningkat dengan sangat tajam. Hal
tersebut segera dilaporkan kepada BPBD. Maka status Waspada pun
dinaikkan menjadi Siaga.
|
Aktivitas di Kota Ternate tetap normal. /Foto: Dok. BNPB |
Kondisi
terakhir, Jumat sore, 19 Desember 2014, Gunung Gamalama masih
mengeluarkan asap putih abu-abu dan juga abu vulkanik, sehingga Kota
Ternate mengalami hujan abu tipis. Karena keadaan itu, Bandara Sultan
Babullah, di Kota Ternate, ditutup sementara. BPBD Kota Ternate segera
membagikan masker kepada masyarakat. Namun secara keseluruhan, kehidupan
masyarakat tetap berjalan normal. Tidak ada pengungsian.
|
Gunung Gamalama masih mengeluarkan asap putih tebal. /Foto: Dok. BNPB |
Abu
vulkanik teridentifikasi di Kelurahan Maliaro, Ternate Tengah, yang
berada 6,5 km sebelah tenggara dari puncak, dengan ketebalan 2,5 mm. Di
Pos PGA Gamalama, yang berada 6 km sebelah tenggara dari puncak, abu
vulkanik hanya setebal 0.5 mm. Tim PVMBG Kementerian ESDM masih
melakukan pemetaan sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Gamalama itu.
Status
terakhir Gunung Gamalana masih tetap Siaga. Masyarakat diimbau agar
tidak beraktivitas dalam radius 2,5 km dari puncak gunung.
Sumber: Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, dan Surono, Kepala Badan Geologi, Kementerian ESDM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar