Jumat, 19 Desember 2014

Pendaki Jadi Korban Erupsi Gunung Gamalama

Asap tebal dan abu vulkanik masih keluar dari Gunung Gamalama. /Foto: Dok. BNPB
Gunung Gamalama di Ternate, Provinsi Maluku Utara, yang erupsi pada Kamis malam, 18 Desember 2014, pukul 22.41 WIT, memakan korban 13 orang pencinta alam yang sedang mendakinya sejak Rabu, 17 Desember 2014. Namun semua korban hanya mengalami luka-luka saja. Ada 7 orang yang luka berat dan masuk rumah sakit.

Mereka semua sebenarnya bukan korban langsung dari erupsi Gunung Gamalama. Mereka terluka karena terjatuh saat berlari menyelamatkan diri sewaktu terjadi erupsi, pada sekitar pukul 23.00 WIT. Menurut laporan terakhir, tim gabungan dari Tim Reaksi Cepat BPBD Provinsi Maluku Utara, BPBD Kota Ternate, TNI, Polri, Basarnas dan masyarakat, berhasil menyelamatkan 11 orang pendaki tak lama setelah kejadian, dan 5 orang di antaranya langsung masuk rumah sakit. Tim SAR kemudian berhasil menemukan yang 2 orang lagi. Mereka berada di puncak dalam keadaan hidup, namun mengalami cedera tulang.

BPBD Kota Ternate membagikan masker kepada masyarakat. /Foto: Dok. BNPB
Laporan dari PVMBG Badan Geologi, Gunung Gamalama pada hari Kamis, 18 Desember 2014, pada pukul 22.41, telah meletus. Tinggi lontaran asap letusan mencapai 2.000 meter dan condong ke Timur. Beberapa jam sebelumnya, memang telah terjadi peningkatan kegempaan, yaitu sejak pukul 17.30 WIT. Pada pukul 22.09 WIT kegempaan meningkat dengan sangat tajam. Hal tersebut segera dilaporkan kepada BPBD. Maka status Waspada pun dinaikkan menjadi Siaga.

Aktivitas di Kota Ternate tetap normal. /Foto: Dok. BNPB
Kondisi terakhir, Jumat sore, 19 Desember 2014, Gunung Gamalama masih mengeluarkan asap putih abu-abu dan juga abu vulkanik, sehingga Kota Ternate mengalami hujan abu tipis. Karena keadaan itu, Bandara Sultan Babullah, di Kota Ternate, ditutup sementara. BPBD Kota Ternate segera membagikan masker kepada masyarakat. Namun secara keseluruhan, kehidupan masyarakat tetap berjalan normal. Tidak ada pengungsian.

Gunung Gamalama masih mengeluarkan asap putih tebal. /Foto: Dok. BNPB
Abu vulkanik teridentifikasi di Kelurahan Maliaro, Ternate Tengah, yang berada 6,5 km sebelah tenggara dari puncak, dengan ketebalan 2,5 mm. Di Pos PGA Gamalama, yang berada 6 km sebelah tenggara dari puncak, abu vulkanik hanya setebal 0.5 mm. Tim PVMBG Kementerian ESDM masih melakukan pemetaan sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Gamalama itu.

Status terakhir Gunung Gamalana masih tetap Siaga. Masyarakat diimbau agar tidak beraktivitas dalam radius 2,5 km dari puncak gunung.
Sumber: Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, dan Surono, Kepala Badan Geologi, Kementerian ESDM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar