|
Foto: lampost.co |
Atas kesepakatan sebelumnya
dengan warga, pada hari Minggu, 21 Desember 2014, pada pukul 12.00 WIB,
upaya-upaya pencarian korban tertimbun longsor di Dusun Jemblung,
Kabupaten Banjarnegara dihentikan. Pada hari terakhir ini, tim gabungan
berhasil menemukan 2 korban tewas, yaitu seorang ibu dan anaknya. Dengan
itu, total jumlah korban tewas ada 95 orang, dan 13 orang dinyatakan
hilang. Pihak keluarga telah mengikhlaskan anggota keluarga yang belum
ditemukan. Cuaca hujan, luas dan tebalnya timbunan longsor, dan ancaman
longsor susulan, menyebabkan pihak keluarga korban menyetujui
penghentian pencarian korban.
|
Foto: motogokil.com |
Selanjutnya, fokus utama tindakan
adalah penanganan pengungsi dan upaya-upaya relokasi. Saat ini, ada
2.038 jiwa pengungsi, yang tersebar di 4 kecamatan di Kabupaten
Banjarnegara, yaitu di Kecamatan Karangkobar sebanyak 1.255 jiwa, di
Kecamatan Punggelan ada 613 jiwa, di Kecamatan Banjarmangu 50 jiwa, dan
di Kecamatan Wanayasa terdapat 120 jiwa. Para pengungsi di Kecamatan
Karangkobar tersebar di 15 titik. Makanan dan logistik untuk memenuhi
kebutuhan dasar pengungsi mencukupi.
|
Foto: tribunnews.com |
Selanjutnya, relokasi segera
dipercepat pelaksanaannya. Berdasarkan pendataan terbaru, ada 35 KK
yang akan direlokasi ke Desa Ambal, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara.
Sebelumnya dinyatakan ada 22 KK yang akan direlokasi, namun berdasarkan
pendataan terbaru bersama ahli waris dan Ketua RT. Dusun Jemblung,
ternyata hanya ada 35 KK, yaitu 32 KK yang tertimbun longsor, dan 3 KK
yang rumahnya rusak berat. Untuk kebutuhan relokasi tersebut, tersedia
lahan 1.000 ha di Desa Ambal. Selama perpanjangan status tanggap darurat
sampai 22 Desember 2014, relokasi penduduk akan diprioritaskan.
Kepala
BNPB, Syamsul Maarif, menyampaikan, "Relokasi adalah proses yang
kompleks, yang lebih dari sekadar membangun kembali permukiman. Namun
lebih pada rekonstruksi sosial dari rumah, hubungan sosial, ekonomi, dan
mata pencaharian. Jadi, harus direncanakan menyeluruh. BNPB akan terus
mendampingi Pemda Banjarnegara." Sambil menunggu relokasi, masyarakat
diberi bantuan untuk sewa rumah selama setahun, juga diberi jaminan
hidup dan lainnya.
Sumber: Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar