Sabtu, 16 Mei 2015

Gempa di Bengkulu, Banjir Bandang di Minahasa

Foto: sumbermediainformasi.blogspot.comHari ini, Sabtu, 16 Mei 2015, dua kabar bencana datang dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Yang pertama, pada pukul 03:26:55 WIB, terjadi gempa dengan tensitas 6,1 SR di Bengkulu Utara. Lokasi pusat gempa berada pada 2.79 LS, 101.99 BT, yaitu 50 km Timur Laut Bengkulu Utara, 51 km Barat Laut Lebong – Bengkulu, 63 km Tenggara Muko-Muko – Bengkulu, 115 km Barat Laut Bengkulu – Bengkulu, 655 km Jakarta – Indonesia, pada kedalaman 165 km, dan berada di daratan – pada jalur sesar Sumatera, sehingga tidak berpotensi tsunami.

Guncangan gempa dirasakan Kuat di  Kabupaten Bengkulu Utara, dan berlangsung selama 3 – 5 detik. Namun dirasakan lemah di wilayah Kabupaten Lebong, dan berlangsung hanya 2 – 3 detik. Juga di Muko-Muko, guncangan terasa lemah dan berlangsung hanya selama 1 – 2 detik saja.

Belum ada informasi lanjutan mengenai dampak gempa, baik berupa korban jiwa maupun kerusakan bangunan. BPBD setempat masih melakukan pendataan di wilayahnya masing masing.

Foto: Dok. BNPBUntuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi Sekertaris BPBD Kabupaten Bengkulu Utara, Sudiro, pada nomor telepon 0821-7578-2829, atau Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Lebong, Warjito pada nomor telepon 0852-6843-6868, atau juga Jasmin (Mantan Kalak BPBD Kabupaten Muko Muko), melalui nomor telepon 0813-6927-1965.

Kabar bencana yang kedua, datang pada siangnya, pukul 10.12 WIB. Namun bencananya sendiri terjadi pada sehari sebelumnya, yaitu hari Jumat, 15 Mei 2015, pukul 18.00 WITA, di Provinsi Sulawesi Utara. Rupanya provinsi ini sedang dirundung bencana. Setelah kejadian erupsi Gunung Karangetang pada hari Kamis pekan silam, 7 Mei 2015, kemarin banjir bandang menerjang 4 desa di Kecamatan Kosomain, Kabupaten Minahasa Tenggara.

Banjir bandang ini terjadi akibat Sungai Makaluk tak mampu menampung limpahan debit air akibat hujan lebat yang turun berkepanjangan. Maka air limpasan dari Sungai Makaluk itu menjadi bah dan menerjang 4 desa, sebagai banjir bandang, di Kecamatan Kosomain, yaitu Desa Makaluk, Desa Tatengisan, Desa Tatengisan 1, dan Desa Minanga 3.

Foto: Dok. BNPBAkibat banjir bandang setinggi 1 meter itu, ruas jalan amblas sepanjang 18 meter, dan sebanyak 200 KK harus mengungsi. Namun dilaporkan tidak ada korban jiwa. Pengungsi terbanyak berasal dari Desa Tatengisan 1, yaitu berjumlah 107 KK. Dari Desa Makaluk ada 70 KK, dari Desa Tatengisan 16 KK, dan dari Desa Minanga 3 hanya 7 KK.

BPBD setempat telah melakukan kajian cepat, melakukan evakuasi, dan memberikan bantuan makanan. Kebutuhan yang paling mendesak ialah dibutuhkannya excavator untuk memperbaiki jalan yang amblas dan menyingkirkan material longsoran.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi Erik Manaronsong, Kabid Kesiapsiagaan, BPBD Kabupaten Minahasa Tenggara, pada nomor telepon 0813-4004-9576.

Sumber: Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar