
Bencana longsor di Pangalengan Kabupaten Bandung, pada Selasa, 5 Mei 2015, mirip dengan longsor yang terjadi di Tenjolaya, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung pada 23 Februari 2010. Keduanya sama-sama berada di perkebunan teh yang menimbun rumah pekerja kebun teh.

Bedanya, longsor di Pangalengan disertai dengan ledakan pipa panas bumi, karena di Ciwidey tidak ada kaitan dengan pipa panas bumi. Korban longsor Ciwidey, ada 33 orang tewas, 11 orang tertimbun, 2 orang terluka, dan 200 orang mengungsi. Sedangkan longsor di Pangalengan, hingga Minggu, 10 Mei 2015, tercatat ada 6 orang tewas, 3 orang masih tertimbun, 6 luka berat, 7 luka ringan, dan 170 orang mengungsi.

Diputuskan, 32 unit rumah di Kampung Cibitung, Kecamatan Pangalengan, yang saat ini sebagian terkena longsor, harus direlokasi ke tempat yang aman. Selain itu, Pemda juga perlu mengkaji ulang Rencana Tata Ruang Wilayah-nya. Demikian juga dengan dunia usaha, seperti PT Star Energy dan PTPN, juga harus melakukan mitigasi bencana, yakni dengan memasang EWS longsor serta melakukan mitigasi bencana.
![]() | ![]() |
Sumber: Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar