Evakuasi warga di RW. 4, Kelurahan Sunter. Banjir makin naik. /Foto: Dok. BNPB |
Posko Warakas terendam banjir. /Foto: Dok. BNPB |
Banyaknya banjir di Jakarta Pusat,
Jakarta Barat, dan Jakarta Utara ini, sesuai dengan konsentrasi sebaran hujan
yang berada di Jakarta bagian utara. Hujan sangat lebat terjadi di Kemayoran
(177 mm per hari). Jika dibandingkan dengan hujan pada banjir Jakarta tahun 2013
dan tahun 2014, curah hujan hari ini masih lebih rendah. Buruknya drainase
perkotaan dan kurangnya kawasan resapan air, menyebab pasokan air permukaan
melimpah sehingga drainase tidak mampu mengatuskan limpasan permukaan.
Banjir sudah memasuki perumahan di Cempaka Putih Raya. /Foto: Dok. BNPB |
Sementara itu, tinggi permukaan air pada
sebagian besar sistem sungai di Jakarta, telah naik ke level Siaga III, pada
pukul 14.00 WIB, yaitu Bendung Katulampa 80 cm (Siaga III), Pintu Air Depok 210
cm (Siaga III), Manggarai 820 cm (Siaga III), Krukut Hulu 165 cm (Siaga III),
Pesanggarahan 190 cm (Siaga III), Angke Hulu 190 cm (Siaga III), Pulo Gadung
675 cm (Siaga III). Sedangkan pintu air Karet 650 (Siaga I). Kondisi ini
menyebabkan daerah-daeah bantaran sungai akan terendam banjir.
Banjir di Kelurahan Tanjung Priok. /Foto: Dok. BNPB |
Masyarakat di sekitar bantaran
Sungai Ciliwung, yang akan terkena banjir adalah Kampung Pulo, Gang Arus, dan
Pengadegan. Di Kali Krukut, wilayah yang terkena banjir adalah Pondok Raya,
Pasar Mampang, Pulau Raya, Jati Padang, Cipete Selatan, Pondok Labu, Benhil dan
RS Mintoharjo. Di bantaran Kali Pesanggarahan adalah Cirendeu Indah, Sepolwan,
Deplu, IKPN, Ulujami, Perdatam, Tanah Kusir, Cipulir, Cidodol, Kedoya, Perum
Kelapa Dua, Pos Pengumben.
Sumber: Sutopo Purwo Nugroho, Kepala
Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar