Selasa, 10 Februari 2015

Jakarta Banjir, Tapi Belum Darurat Banjir


Transportasi buat yang berangkat sekolah. /Foto: Dok. BNPB
Dengan sekitar 93 titik banjir yang mengepung Jakarta, bisa dibilang Jakarta memang sudah dalam keadaan ‘kebanjiran’. Namun Gubernur DKI Jakarta masih belum menetapkan Jakarta dalam Darurat Banjir. Hal tersebut, rasanya bisa dimengerti, mengingat wilayah-wilayah yang terlanda banjir memang merupakan daerah yang biasa kebanjiran, seperti di bantaran kali, dan daerah-daerah langganan banjir – yang terkadang banjir juga meskipun tidak hujan, antara lain karena banjir kiriman dari hulu sungai atau karena rob air laut.

Kondisi daerah Sunter Jaya dini hari tadi.
/Foto: Dok. BNPB
Selain itu, banjir yang terjadi kemarin, Senin, 9 Februari 2015, dikarenakan pemadaman listrik yang dilakukan oleh PLN di Waduk Pluit, sehingga 12 pompa air yang harusnya membuang air ke laut Jawa, hanya berfungsi 2 pompa. Akibatnya, ketidak-seimbangan pembuangan dengan pemasukan air di Waduk Pluit, menyebabkan permukaan air di sungai-sungai Jakarta naik, yang otomatis akan menyebabkan banjir di bantaran-bantaran kali. Di samping itu, air dari jalanan juga tidak bisa mengalir ke sungai dengan lancar, sehingga menyebabkan terjadinya genangan atau banjir di jalanan, termasuk kawasan Monas dan bahkan pelataran Istana Negara. 

Korban banjir yang mengungsi di sekolah. /Foto: Dok. BNPB
Bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, banjir Jakarta kali ini terbilang belum seberapa. Dalam artian, ketinggian permukaan banjirnya tak setinggi tahun-tahun sebelumnya dan cepat surut pula, karena umumnya banjir itu terjadi lantaran tak lancarnya drainase yang mengalirkan air dari jalan-jalan dan gorong-gorong ke kali. Kebiasaan tak disiplin masyarakat yang suka membuang sampah ke jalan adalah penyebabnya. Sampah dan endapan telah membuat fungsi drainase menjadi tak maksimal, bahkan jadi mampet.

Para relawan menyiapkan nasi bungkus bagi
pengungsi korban banjir. /Foto: Dok. BNPB
Hingga saat ini, beberapa wilayah di Jakarta memang masih terendam banjir. Berdasarkan data sementara dari Pusdalops BPBD DKI Jakarta, hari ini, Selasa, 10 Februari 2015, pukul 09.00 WIB, total daerah yang terendam banjir meliputi 307 RW, 97 kelurahan, dan 33 kecamatan. Banjir merendam rumah 4.830 KK atau 15.517 jiwa, dan menyebabkan 5.986 jiwa mengungsi di 14 lokasi. Jumlah ini dapat bertambah karena belum semua data dilaporkan oleh petugas lapangan. 

Rincian dari jumlah tersebut adalah sebagai berikut:
Wilayah yang terlanda banjir di Jakarta Barat meliputi 108 RW, 23 kelurahan, 8 kecamatan dengan penduduk terdampak 2.738 KK atau 8.237 jiwa. Jumlah pengungsi ada 1.668 jiwa, terbagi di 2 titik pengungsian. Di wilayah Jakarta Pusat, kawasan yang terendam banjir meliputi 11 RW, 8 kelurahan, 6 kecamatan. Tidak terdata ada pengungsi.

Evakuasi korban banjir di tengah gelap malam. /Foto: Dok. BNPB
Di wilayah Jakarta Selatan, kawasan yang terlanda banjir meliputi 38 RW, 21 kelurahan, 7 kecamatan dengan penduduk terdampak 2.092 KK atau 7.280 jiwa. Sedangkan di Jakarta Timur ada 60 RW, 27 kelurahan, 7 kecamatan terlanda banjir dengan pengungsi 1.800 jiwa di 6 titik pengungsian. Di Jakarta Utara, wilayah yang terendam banjir ada 89 RW, 18 kelurahan, 5 kecamatan dengan pengungsi 2.518 jiwa di 6 titik.

Penyaluran logistik bantuan dan evakuasi hingga jauh malam. /Foto: Dok. BNPB
BNPB telah mendirikan 28 posko taktis di Jakarta dan sekitarnya, sejak 10 Januari 2015, dengan personil dari BNPB, SRC PB, Senkom Mitra Polri dan Menwa. Posko diperkuat dengan logistik, dan sejak kemarin telah melakukan aktivitas evakuasi, distribusi bantuan, dan lainnya, kepada korban banjir.

Data terakhir menyatakan, saat ini Kali Karet dan Angke Hulu masih Siaga 1. Sedangkan Sungai Ciliwung di pintu air Manggarai, Pesanggrahan, Pulo Gadung, dan Pasar Ikan, masih berstatus Siaga 3.
Melayani masyarakat korban banjir. /Foto: Dok. BNPB
Tadi pagi, Selasa, 10 Februari 2015, pada pukul 04.00 WIB, BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Jabodetabek, yang menyatakan bahwa terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir, pada pkl. 05.00 WIB, di wilayah Cengkareng, Tangerang, Tangerang Selatan, Kalideres, Rawa Buaya, Daan Mogot, Pluit, Pademangan, Taman Sari, Ancol, Kemayoran, Tanjung Priok, Marunda, Cilincing, Kelapa Gading, Sunter, Sawah Besar, Pasar Baru, Mangga Dua, Kota, Grogol, Tomang, Harmoni, Rawamangun, Pulo Gadung, Cakung, Bekasi, Jati Asih, Cempaka Putih, Senen, Gambir, Tanah Abang, M. H. Thamrin, Kedoya, Kebon Jeruk, Meruya, Kembangan, Joglo, Ciledug, Bintaro, Pondok Aren, Serpong, Pamulang, dan Ciputat.

Persediaan logistik mencukupi. /Foto: Dok. BNPB
Hujan ini diperkirakan berlangsung hingga pukul 10.00 WIB, dan meluas ke wilayah Sudirman, Semanggi, Slipi, Palmerah, Kebayoran, Permata Hijau, Menteng, Jatinegara, Kampung Melayu, Kalimalang, Tebet, Pancoran, Pasar Minggu, Ragunan, Cilandak, Pondok Indah, Lebak Bulus, Halim, TMII, Cawang, Cililitan, Pondok Gede, Pondok Cabe, Cinere, Sawangan, Depok, dan sekitarnya, yang artinya akan berkontribusi pada peningkatan debit air sungai dan daerah-daerah yang sudah tergenang banjir.
Sumber: Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar