Senin, 30 Maret 2015

Longsor di Sukabumi Renggut 12 Nyawa

Longsor. /Foto: Dok. BNPBMusim pancaroba – peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau – makin nyata menampakkan eksistensinya dalam memicu bencana. Angin puting beliung, hujan ekstrim, dan tanah longsor. Dan harus dicatat, bahwa Angin Puting Beliung dan Tanah Longsor adalah dua macam bencana yang cukup banyak menelan korban jiwa. Namun begitu, dua jenis bencana ini bisa diprediksi datangnya. Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah banyak mengimbau, dan menyosialisasikan tanda-tanda dari kedua jenis bencana ini, agar diwaspadai oleh masyarakat, dan mengambil tindakan preventif agar terhindar atau tak menjadi korban. Sebab, bencana bisa terjadi kapan saja, di mana saja, dan menimpa siapa saja – yang tidak siaga terhadapnya. Oleh karena itu, imbauan agar masyarakat selalu waspada dan siaga terhadap bencana, adalah salah satu upaya untuk menjaga keselamatan masyarakat serta mengurangi jumlah korban.

Kamis, 26 Maret 2015

Bencana itu begitu dekat dengan kita....

Puting beliung. Foto: Dok. BPBD TegalSetiap orang pasti amat mendambakan situasi yang aman dan nyaman, yang memungkinkannya hidup dengan tenang. Namun benarkah hal itu bisa diperoleh? Nyatanya tidak. Sebab ternyata, orang yang merasa dirinya selalu aman, sehingga merasa nyaman, pada akhirnya akan terlena dan lupa, sehingga tak menyadari ketika bencana datang kepadanya. Dan bencana itu, datang dalam berbagai bentuk. Bukan hanya bencana yang disebabkan oleh alam, tapi juga oleh manusia, dan bahkan juga dirinya sendiri. Oleh karena itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selalu mengingatkan agar masyarakat senantiasa waspada, serta siaga menghadapi setiap bencana yang bisa terjadi kapan saja. Dan TNOL, selaku pewarta, berupaya selalu menyampaikan setiap kabar bencana, agar masyarakat mengetahui dan menjadi ingat bahwa bencana dapat menimpa setiap waktu, kepada siapa saja.

Kamis, 19 Maret 2015

Halmahera Kembali Digoyang Gempa

Foto: suaramerdeka.comMasyarakat Halmahera Barat kemarin dikejutkan oleh gempa berkekuatan 6,2 SR, yang terjadi pada pagi hari. Gempa yang terasa kuat di Halmahera Barat itu, bersumber pada kedalaman 10 km, di dasar laut, dan terjadinya pada pukul 05.12 WIB. Pusat gempa berada pada 115 km Barat Laut Halmahera Barat, Maluku Utara. Gempa tidak memicu potensi tsunami. Selama 5 detik, gempa dirasakan kuat di Halmahera Barat. Masyarakat di Kota Ternate juga merasakan guncangan cukup kuat selama 3-5 detik. Bahkan di Kota Manado, masyarakat juga merasakan gempa tersebut. Namun tidak ada kepanikan, karena masyarakat di kawasan ini sudah sering mengalami gempa. Sebagian masyarakat merespon dengan lari keluar dari rumah.

Selasa, 17 Maret 2015

Banjir Indramayu Rendam Ribuan Rumah

Foto: Dok. BNPBJebolnya tanggul Sungai Cimanuk di Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, dan Desa Tulungagung, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang terjadi pada pada hari Senin, 16 Maret 2015, pukul 03.00 WIB, telah menyebab banjir meluas di  7 kecamatan di Indramayu, yaitu di Kecamatan Jatibarang, Kertasemaya, Bangodua, Lohbener, Sindang, Tukdana, dan Pasekan.

Senin, 16 Maret 2015

Tanggul Cimanuk Jebol, Indramayu Dilanda Banjir

Tanggul Sungai Cimanuk yang jebol. /Foto: Dok. BNPBBanjir akibat jebolnya tanggul Sungai Cimanuk di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, mulai berangsur surut. Jika sebelumnya tinggi banjir mencapai 50-300 cm, saat ini 30-150 cm. Banjir yang disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Cimanuk, di Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, dan Desa Tulungagung, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, tersebut, terjadi pada hari Senin, 16 Maret 2015, pada pukul 03.00 WIB, dini hari.
Empat kecamatan terdampak langsung banjir itu, yakni:

Sabtu, 07 Maret 2015

Letusan Gunung Soputan Setinggi 4,5 Km

Foto: radaronline.co.idUntuk kesekian kalinya, Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, meletus. Letusan terjadi kemarin sore, Sabtu, 7 Maret 2015, pukul 17.09 WITA. PVMBG Badan Geologi telah melaporkan kepada Posko BNPB, tinggi letusan mencapai 4.500 meter, condong mengarah ke bagian Tenggara. Awan panas ke arah Barat dengan jarak luncur lebih kurang 2.500 meter.

Senin, 02 Maret 2015

Gempa 7,1 SR di Flores Timur

Ilustrasi gempa. /Foto: tribunnews.comSebuah gempa yang berasal dari zona sesar aktif yang berada di sebelah utara Pulau Flores itu, berada 104 km Barat Laut Flores Timur, atau 129 km Rimur Laut Sikka, Nusa Tenggara Timur, pada kedalaman 572 km. Masyarakat di Kabupaten Flores Timur, Kota Mataram, dan sebagian Pulau Bali, merasakan guncangan gempa tersebut, namun lemah. Hanya di Sikka dan Kupang, guncangan gempa itu terasa sedang. Guncangan gempa yang sesungguh memiliki intensitas cukup besar itu, dirasakan lemah, karena pusat gempanya berada di laut dan jauh di kedalaman 572 km. Dan karena itu juga tak berpotensi tsunami.