Banjir Ciliwung. /Foto: Thamrin Mahesarani |
Puting beliung. /Foto: Dok. BNPB |
Rakit darurat. /Foto: Thamrin Mahesarani |
Kondisi tersebut dapat memicu terjadinya
banjir. Namun apakah banjir tahun ini akan lebih besar daripada tahun 2013 dan
2014, kita tidak dapat memprediksikan dengan pasti, karena sangat tergantung
dari intensitas, durasi, dan distribusi hujannya. Pengalaman menunjukkan, bahwa
banjir besar di Jakarta umumnya terjadi pada minggu ketiga Januari hingga
pertengahan Februari. Dan itu adalah sekitar minggu-minggu ini.
Pada saat ini, semua sungai di
Jakarta kondisinya masih dalam level normal. Tinggi muka air sungai semuanya
masih dalam taraf aman. Dan berdasarkan pantauan dari Posko BPBD DKI Jakarta,
pada hari ini, Kamis 22 Januari 2015, pukul 06 WIB, posisi tinggi muka air
sungai di pos pengamatan adalah sebagai berikut:
Tenggelam. /Foto: Thamrin Mahesarani |
- Bendung Katulampa 50 cm (siaga 4);
- Depok 130 cm (siaga 4);
- Manggarai 720 G (siaga 4);
- Karet 410 cm (siaga 4);
- Krukut Hulu 80 cm (siaga 4);
- Pesanggrahan 80 cm (siaga 4);
- Angke Hulu 50 cm (siaga 4);
- Cipinang Hulu 85 cm (siaga 4);
- Sunter Hulu 50 cm/M (siaga 4);
- Pulo Gadung 370 cm (siaga 4);
- Waduk Pluit -165 cm;
- Pasar Ikan 170 cm (siaga 3);
- Depok 130 cm (siaga 4);
- Manggarai 720 G (siaga 4);
- Karet 410 cm (siaga 4);
- Krukut Hulu 80 cm (siaga 4);
- Pesanggrahan 80 cm (siaga 4);
- Angke Hulu 50 cm (siaga 4);
- Cipinang Hulu 85 cm (siaga 4);
- Sunter Hulu 50 cm/M (siaga 4);
- Pulo Gadung 370 cm (siaga 4);
- Waduk Pluit -165 cm;
- Pasar Ikan 170 cm (siaga 3);
Kita harus selalu merespon alam. Karena
kita sudah tahu bahwa puncak hujan pada Januari-Februari, maka kita harus
mengantisipasi semua aktivitas kita dan menyesuaikannya dengan kondisi cuaca.
Masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir, segera amankan perabotan rumah tangga,
siapkan pakaian, selimut, makanan siap makan, dan lainnya, yang bisa dibawa
atau digunakan pada saat banjir.
Bendung Katulampa. /Foto:cikalnews.com |
Bagi para pengendara sepeda motor,
bawalah jas hujan. Masyarakat hendaknya selalu membawa payung atau jas hujan. Dan
pengendara sepeda motor, sebaiknya jangan berteduh di bawah fly over, under pass, atau jembatan
penyeberangan saat hujan, karena kerumunan dan parkir sepeda motornya akan menambah
kemacetan jalan. Berhenti sejenak di bawah fly
over, under pass, atau jembatan penyeberangan boleh saja, untuk mengenakan
jas hujan. Namun setelah itu, segeralah beranjak dari sana dan melanjutkan
perjalanan, agar tak mengganggu pengguna jalan yang lain.
Semestinya, kita sudah memiliki
kearifan dalam menghadapi kondisi alam negeri kita. Maka kita jangan pasrah
pada alam, tapi harus mengupayakan cara bagaimana agar kita bisa hidup harmonis
dengan kondisi alam, dan beradaptasi dengan daerah kita yang umumnya memang dan
masih rawan bencana ini.
Sumber: Sutopo Purwo Nugroho, Kepala
Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar