Sabtu, 31 Januari 2015

Longsor di Bali, Banjir di Bima

Foto: sindonews.com
Hujan deras yang terjadi di penutup bulan Januari ini telah menyebabkan terjadinya tanah longsor di Bali dan banjir di Bima. Hal itu merupakan peringatan, sekali lagi, kepada kita bahwa periode Januari hingga Februari adalah waktu yang penuh dengan kerawanan akan bencana, khususnya yang berkaitan dengan musim penghujan. Karena itulah BNPB terus mengingatkan dan mengingatkan, agar masyarakat selalu waspada dan siaga terhadap bencana yang bisa terjadi kapan saja.
Bencana tanah longsor di Bali terjadi di Jalan Raya Sangyang Ambu, Banjar Dinas Bug Bug Kaler, Desa Bug Bug, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, pada hari Sabtu ini, 31 Januari 2015, pukul 13.30 WITA, akibat hujan deras yang turun berkepanjangan.
 
Jalur Karangasem-Candiyasa, Bali, tertutup longsor. /Foto: Dok. BNPB.
Longsor tersebut telah menyebabkan senderan atau tiang rumah pembuatan batako jebol, sehingga roboh dan rumah hancur. Kejadian itu menyebabkan 2 orang tewas akibat tertimpa senderan rumah, dan 2 orang lainnya mengalami luka-luka. Korban tewas adalah Dwi Ulandari, 8 tahun, dan Ni Wayan Klemun, 60 tahun. Keduanya warga Dusun Tanah Barak, Desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Bali.
 
Merespon kejadian tersebut, BPBD Karangasem bersama TNI, Polri, aparat setempat, dan masyarakat, masih terus bahu-membahu menangani longsor. Untuk info lebih lanjut, silakan menghubungi Indra (Kepala Pelaksana BPBD Bali) pada nomor telepon 0813 3918 4444.
 
Sementara di Bima, Nusa Tenggara Barat, tepatnya di Kabupaten Dompu, banjir melanda 10 kelurahan di Kecamatan Dompu dan Kecamatan Woja, juga pada hari Sabtu ini, 31 Januari 2015, puku 17.00 WITA. Banjir yang merupakan banjir kiriman dari 5 sungai itu, merendam Kelurahan Karoke, Kelurahan Bada, Kelurahan Toto, Kelurahan Bali I, Kelurahan Kasi Jawa, Kelurahan Simpasae, Kelurahan Sendono II, Kelurahan Wowondono, Kelurahan Potisi, dan Kelurahan Balupasa.
 
Foto: eramuslim.com
Akibatnya, sekitar 4.000 unit rumah terendam banjir dengan ketinggian hingga mencapai 4 meter. Banjir tersebut disebabkan oleh banjir kiriman dari 5 sungai, yaitu Sungai Laju, Sungai Silo, Sungai Soa, Sungai Raba Baka, dan Sungai Toi, setelah diguyur hujan lebat yang berkepanjangan.
 
BPBD Kota Bima, TNI, Polri, Tagana, BPBD Kabupaten Dompu, dan masyarakat, melakukan evakuasi terhadap korban yang terdampak. BPBD Kota Bima dan Kabupaten Dompu mendirikan posko-posko. Saat ini listrik masih padam. Masyarakat diungsikan ke masjid-masjid, sekolah, dan tempat tempat yang tidak terdampak banjir.
 
Banjir luapan sungai. /Foto: Thamrin Mahesarani
Kebutuhan mendesak adalah logistik berupa makanan siap saji, penambahan personil, dapur umum, air bersih, obat-obatan, pakaian bayi, dan lainnya. Untuk info lebih lanjut, silakan menghubungi Agung (BPBD Provinsi NTB) pada nomor telepon 0819 0753 3775.
 
Pada kesempatan ini, BNPB kembali menghimbau agar masyarakat untuk tetap waspada. Karena puncak musim penghujan akan terus berlangsung hingga Februari 2015 ini.
 
Sumber: Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar